Apa Itu Lari Cepat (Sprint)? – Lari termasuk dalam cabang olahraga atletik, dan yang termasuk ke dalam olahraga paling sederhana, murah dan mudah. Oleh karena itu, lari menjadi olahraga favorit yang sering dilakukan banyak orang.
Selain itu, berlari juga mempunyai beberapa manfaat positif untuk kesehatan, seperti:
- Menjaga berat badan agar tetap ideal
- Baik untuk kesehatan jantung
- Memperkuat otot dan tulang
- Mencegah penyakit kronis
- Mempertajam fungsi otak
- Meningkatkan suasana hati
- Menurunkan resiko kanker
Berlari sendiri bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dilakukan dengan santai, atau dengan cepat (sprint).
Apa itu lari cepat (sprint)?
Lari cepat biasa disebut sprint atau lari jarak pendek, yang dilakukan dengan cepat, dalam waktu singkat, dan dengan kecepatan yang maksimal. Terdapat beberapa jenis lari jarak pendek, seperti 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
Jika lomba lari jaraknya lebih dari itu, maka bisa disebut lari jarak menengah, jarak jauh, dan marathon. Mari kita bahas satu per satu ukurannya.
Lari jarak menengah memiliki jarak 800 meter dan 1.500 meter. Lari jarak jauh berjarak 5.000 dan 10.000 meter. Sedangkan marathon memiliki jarak 42.195 meter.
Permulaan lari ialah dimulai dengan rnelakukan start sampai finish. Start terdiri atas start jongkok, start berdiri, dan start melayang. Nah, untuk lari cepat atau sprint biasanya menggunakan start jongkok.
Start berdiri digunakan untuk lari jarak menengah dan jauh. Start melayang digunakan untuk lari estafet atau Iari sambung bagi pelari kedua, ketiga, dan keempat.
Cara Melakukan Start untuk Lari Cepat
Cara melakukan start untuk lari cepat terdiri atas empat tahap, yaitu “bersedia”, “siap”, “gerak dorong lepas dari balok start”, dan “gerak mempercepat (percepatan) langkah dengan posisi badan naik ke atas sedikit demi sedikit”.
Garis awal untuk berlari biasa disebut start dan garis akhir adalah finish. Latihan lari cepat dapat dilakukan dengan menempuh jarak 50-100 meter.
Aba-aba pada lari dengan start jongkok adalah “bersedia”, “siap”, dan “ya”. Sedangkan alat untuk mengukur kecepatan pada lari cepat atau sprint ialah stopwatch.
Saat aba-aba bersedia, posisi tubuh di belakang garis start pandangan ke arah depan. Lutut kaki kanan di samping ujung jari kaki kiri dengan jarak satu kepal. Kedua telapak tangan dibuka selebar bahu dan diletakkan di belakang garis start.
Saat aba-aba “siap”, lutut diangkat hingga pantat lebih tinggi dari bahu. Berat badan ditumpukan pada kedua tangan. Pandangan ke arah depan. Saat aba-aba “ya”, kaki kanan ditolakkan dengan kuat lalu lari dengan cepat. Saat berlari badan condong ke depan dan kedua lengan diayunkan bergantian.
Nah, itulah sekilas tentang apa itu lari cepat atau sprint, dan bagaimana cara melakukannya.