free stats

Cara Membuat Daftar Arisan Beserta Contohnya

Cara Membuat Daftar Arisan Beserta Contohnya – Kegiatan arisan merupakan sebuah aktivitas yang lazim bagi masyarakat Indonesia. Entah dari mana dan kapan mulanya masih menjadi misteri. Namun, arisan dapat mempererat tali silaturahmi dan kekerabatan.

Pada artikel ini kami akan membahas sekilas mengenai arisan, bagaimana cara membuat daftar arisan, beserta contoh tabel yang bisa Anda tiru.

Dalam arisan, biasanya tak hanya menunggu kapan waktu “kocok arisan” saja, tapi yang lebih penting adalah bagaimana silaturahmi yang terjalin, serta canda tawa pada waktu kumpul arisan. Oleh karena itu, kegiatan ini juga kerap diadakan oleh keluarga besar.

Selain keluarga, arisan juga kerap diadakan di lingkungan RT maupun RW. Tujuannya pun sama, untuk mempererat persaudaraan, serta menjaga kekompakan warga.

Belakangan, arisan mulai berkembang tidak hanya secara offline saja, namun sudah merambah dunia online. Ini kerap disebut “arisan onlline”. Tujuan dan prinsipnya sebenarnya sama saja seperti arisan konvensional, menghimpun dana yang dikumpulkan dalam rentang waktu tertentu, lalu menunggu giliran untuk mendapatkan arisan atau “menarik dana”. Hanya saja, arisan online tidak melulu harus bertemu atau berkumpul di satu titik seperti pada arisan umumnya.

Baca Juga:  Contoh Teks MC Pembawa Acara Peringatan Nuzulul Quran

Perhitungan Arisan

Jika dipikir-pikir, sebenarnya arisan adalah salah satu siasat untuk bisa menabung. Seperti Anda ketahui, tidak semua orang pandai dalam menabung, namun karena ada “kewajiban” dalam membayar iuran arisan bulanan, maka mau tak mau pesertanya harus mengeluarkan biaya.

Kalau ditotal-total, jumlah arisan yang didapat sebenarnya sama dengan uang iuran yang kita kumpulkan sebelumnya.

Misalnya:

Ada 10 orang peserta yang berpartisipasi dalam arisan, lalu tiap orang wajib membayar iuran sebulan sekali dengan nominal Rp 1.000.000. Maka, total uang arisan yang kita dapat jika nama kita muncul pada waktu kocok arisan adalah sebesar Rp 10.000.000. Itu akan Anda dapat dalam rentang waktu 10 bulan, karena ada 10 peserta, dan dikocok setiap bulannya.

Jadi kesimpulannya, Anda perlu membayar uang arisan tiap bulan Rp 1.000.000, untuk mendapatkan Rp 10.000.000, waktunya paling lama 10 bulan bila Anda kebagian kocokan terakhir.

Baca Juga:  DNA Hewan Tertua yang Pernah Ditemukan Mengungkapkan Evolusi Mammoth

Dalam beberapa kasus, biasanya yang dapat arisan dikenakan biaya atau potongan untuk pemegang uang atau pengumpul dana. Dan juga, mereka akan menjadi tuan rumah untuk acara arisan bulan berikutnya. Jadi, sebenarnya kegiatan ini sifatnya fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kemauan peserta.

Cara Membuat Daftar Arisan

Nah, jika Anda ingin mengadakan acara arisan, entah itu arisan keluarga atau yang lainnya, Anda perlu tahu bagaimana cara membuat daftar arisan. Tujuannya agar pencatatan dan dokumentasi kegiatan lebih terorganisir. Sehingga ada transparansi mengenai keuangan demi menghindari kecurigaan.

Anda bisa lihat contoh gambar cara membuat daftar arisan di bawah ini:

cara membuat daftar arisan

Jika kurang jelas, Anda bisa zoom gambarnya.

Itu adalah contoh cara membuat daftar arisan secara sederhana. Bisa dipakai untuk arisan keluarga, arisan lingkungan RT/RW, atau untuk kelompok Anda.

Baca Juga:  25 Kata-kata Bijak Bunda Teresa yang Sangat Menginspirasi

Bisa juga cara membuat daftar arisan dengan model tabel mingguan seperti di bawah ini:

cara membuat daftar arisan 2

Anda bisa mencontoh format tersebut yang dibuat menggunakan Microsoft Excel atau Word, maupun menulisnya secara manual menggunakan buku. Tinggal Anda edit-edit saja sesuai dengan kebutuhan dan pengaturan arisan.

Well, itulah sekilas mengenai arisan dan bagaimana cara membuat daftar arisan beserta contohnya. Semoga bermanfaat buat Anda!

Cara Membuat Daftar Arisan Beserta Contohnya