Cara Menanam Jahe Merah di Lahan Terbuka – Pastinya Anda pernah menikmati wedang jahe, sekoteng, dan obat herbal dari tanaman ini bukan?
Ya, jahe memang herbal yang cukup populer di Indonesia. Tak heran banyak yang membuat jahe dengan ragam variasi untuk berbagai kepentingan, seperti pengobatan maupun bahan masakan.
Selain mampu menghangatkan badan dan penuh nutrisi, jahe juga merupakan tanaman rimpang yang sangat menguntungkan dari sisi bisnis.
Apalagi sekarang ini semakin banyak yang mengonsumsinya. Tentunya permintaan pasar akan terus ada sepanjang tahun.
Bahkan, saat ini jahe merah sudah dikemas dalam bubuk sachet praktis, yang bisa Anda buat hanya dengan menyeduhnya dengan air panas. So, Anda tak perlu repot lagi!
Jenis-jenis Jahe
Sebelum masuk tahap cara menanam jahe merah di lahan terbuka, Anda harus tahu dulu apa saja jenis jahe yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Seperti:
1. Jahe Gajah
Ukurannya paling besar, gemuk dan menggembung. Jahe jenis ini bisa dikonsumsi dan diolah di segala umur.
2. Jahe Emprit / Jahe Putih
Ruasnya kecil, rasanya pedas, dan seratnya juga tinggi. Biasanya dipakai kalau umurnya sudah tua, dan berguna untuk obat-obatan, terutama ekstrak minyaknya.
3. Jahe Merah
Jahe ini bahkan lebih kecil daripada Jahe Emprit, namun, jahe merah sangat berguna untuk obat, dan siap dipakai ketika berumur tua.
Nah, sekarang ini jahe merah lagi lumayan naik daun. Sehingga banyak kita temui bubuk jahe merah yang beredar di pasaran. Lalu bagaimana cara menanam jahe merah di lahan terbuka?
Cara Menanam Jahe Merah di Lahan Terbuka
Artikel kali ini bukan untuk membahas tentang memilih benih terbaik, tetapi supaya Anda tahu bagaimana cara menanam jahe merah di lahan terbuka. Berikut langkah-langkahnya yang perlu Anda tahu:
1. Memilih tanah yang cocok
- Jahe merah paling cocok kalau Anda tanam di tanah yang gembur dan banyak humusnya.
- Tekstur yang paling cocok adalah tanah liat berpasir, lempung berpasir, dan laterik.
- Kalau lahannya miring, buatlah terasering sehingga zat hara di tanah tidak tersedot semuanya.
- Jahe paling bagus kalau pH tanahnya 6,8-7, tetapi pH 4,3-7,4 pun tak masalah.
2. Tahap membuka lahan
- Olah tanah sampai gembur dan gulma-gulma di dalamnya hilang dengan garu dan cangkul hingga kedalaman 30 cm.
- Bersihkan tanah dari ranting dan sisa tanaman yang tidak mudah busuk.
- Biarkan tanah tersebut sampai selama 2-4 minggu supaya gas-gas beracun di dalamnya menguap habis dan tidak mematikan bibit jahe.
- Kalau tanah belum gembur, olah lagi sekitar 2-3 minggu sebelum waktu tanam, dan kali ini tambahkan pupuk kandang berdosis 1.500-2.500 kg.
3. Bedengan
- Bedengan sangat penting ketika kondisi air tanah jelek.
- Ukuran yang baik biasanya setinggi 20-30 cm, dan lebar 80-100 cm. Panjangnya sih, tergantung luas lahannya.
4. Pengapuran
- Kalau kondisi tanahnya sendiri yang tak begitu subur, maka Anda perlu pengapuran.
- Tanah yang memerlukan cara ini adalah tanah yang pH-nya rendah dan kurang unsur hara.
- Anda memerlukan dolorit 10 ton/ha untuk yang pH di bawah 4, kemudian 5,5 ton/ha untuk yang pH 5, dan 0,8 ton/ha untuk pH 6.
5. Pemupukan
- Supaya jahe semakin tumbuh dengan optimal, maka Anda juga perlu melakukan pemupukan di lahan tersebut.
- Kalau Anda ingin pakai pupuk organik, gunakan pupuk kandang kurang lebih 20 ton/ha, yang harus Anda sebar 2-4 minggu sebelum waktunya ditanam.
- Kalau Anda tidak keberatan dengan pupuk buatan, maka Anda bisa pakai pupuk SP-36 sebanyak 344-400 kg/ha yang diberikan waktu penanaman jahe merah.
- Untuk pupuk urea, berikan ketika jahe berumur 1-3 bulan sebanyak 400 sampai 600 kg/ha, dengan dosis 1/3 untuk setiap pemupukan.
- Kalau jahe merah sudah berumur 4 bulan, saatnya Anda memberikan pupuk kandang kedua kali dengan ukuran 20 ton/ha.
Cara menanam jahe merah di lahan terbuka ini memerlukan persiapan yang baik. Jika dilakukan dengan benar, maka akan membuahkan hasil maksimal, serta meminimalisir terjadinya pengurangan zat hara secara perlahan yang biasanya terjadi ketika melakukan budidaya jahe merah.