Nyanyian Paus Sirip Dapat Mempelajari Hal Tersembunyi di Dasar Laut – Ternyata, nyanyian paus sirip dapat mengungkap fitur tersembunyi di dasar laut. Seperti dilansir ScienceNews pada (11/2/2021).
Suara paus sirip (Fin Whale) termasuk yang paling keras di lautan, bahkan dapat menembus kerak bumi.
Sebuah studi baru menunjukkan gema dalam nyanyian ikan paus yang direkam oleh instrumen seismik di dasar laut, mengungkapkan bahwa gelombang suara melewati lapisan sedimen dan batuan di bawahnya.
Nyanyian paus tersebut dapat membantu menyelidiki struktur kerak ketika metode survei yang lebih konvensional tidak tersedia.
Seismolog Václav Kuna dari Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko di Praha dan John Nábělek dari Universitas Negeri Oregon di Corvallis, adalah peneliti yang menganalisis kejadian ini.
Mereka mengamati enam lagu yang berasal dari satu ikan paus yang bernyanyi saat berenang.
Mereka pun merekam lagu-lagu tersebut, yang berlangsung selama 2,5 hingga 4,9 jam, pada 2012 dan 2013 dengan jaringan 54 seismometer dasar laut di timur laut Samudra Pasifik.
Nyanyian paus sirip (Balaenoptera physalus) bisa mencapai 189 desibel, itu sama bisingnya dengan kapal besar.
Instrumen seismik mendeteksi gelombang suara dari lagu tersebut. Seperti mereka menangkap getaran dari gempa bumi atau dari senapan angin yang digunakan untuk survei berbasis kapal.
Suara di bawah air juga dapat menghasilkan gema seismik.
Ketika gelombang suara yang merambat melalui air bertemu dengan tanah, sebagian energi gelombang diubah menjadi gelombang seismik.
Gelombang seismik tersebut dapat membantu ilmuwan “melihat” di bawah tanah.
Saat gelombang penetrasi memantul dari lapisan batuan yang berbeda, peneliti dapat memperkirakan ketebalan lapisan tersebut.
Perubahan kecepatan gelombang juga dapat mengungkapkan jenis batuan yang dilalui gelombang.
Gema yang terekam di Samudra Pasifik mengungkapkan struktur kerak samudra klasik di bawah tiga situs di sepanjang jalur berenang paus.
Lapisan sedimen dengan ketebalan antara 400 dan 650 meter di atas lapisan batuan basal setebal 1,8 kilometer.
Di bawah basal itu terdapat batuan samudra padat yang bernama gabro.
Penemuan ini menunjukkan bahwa nyanyian paus sirip dapat menjadi alat seismik yang efektif untuk mempelajari dasar laut.