
Industri percetakan sering dipandang sebagai sesuatu yang kuno, apalagi di tengah era serba digital seperti sekarang. Tapi faktanya, percetakan masih memegang peran penting dalam banyak aspek kehidupan dan bisnis. Mulai dari kemasan produk, brosur promosi, hingga kartu undangan, semuanya melibatkan proses cetak. Lalu, sebenarnya percetakan termasuk industri apa?
Pertanyaan ini sering muncul, terutama di kalangan pelaku usaha kecil, mahasiswa, atau siapa pun yang ingin memahami dunia industri lebih dalam. Artikel ini akan membahasnya secara lengkap, dari klasifikasi resminya, peran dalam ekonomi, hingga prospek bisnis ke depan.
Apa Itu Industri Percetakan?
Industri percetakan adalah sektor usaha yang bergerak di bidang produksi hasil cetak, baik melalui metode konvensional seperti offset printing maupun teknologi digital printing. Produk cetaknya bisa bermacam-macam, mulai dari dokumen, buku, kemasan, stiker, sampai merchandise seperti mug dan kaos.
Meski kesannya hanya soal tinta dan kertas, sebenarnya industri ini cukup kompleks. Ada proses desain, editing, pengolahan file digital, proses cetak itu sendiri, hingga tahap finishing dan distribusi.
Percetakan Termasuk Industri Apa Menurut Pemerintah?
Jika mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), industri percetakan dikategorikan sebagai bagian dari industri pengolahan, atau biasa dikenal sebagai sektor manufaktur. Berikut rincian klasifikasinya:
- KBLI 18110: Industri percetakan (printing)
- KBLI 18120: Jasa penunjang percetakan, termasuk pre-press dan post-press
Artinya, secara resmi percetakan termasuk dalam industri pengolahan (manufaktur ringan). Jadi bukan termasuk sektor jasa murni seperti salon atau konsultan, meskipun dalam praktiknya kadang ada elemen jasa seperti desain.
Jenis-Jenis Usaha Percetakan di Indonesia
Industri percetakan sangat luas dan bervariasi. Berikut adalah beberapa jenis usaha percetakan yang umum dijumpai:
Percetakan Offset
Ini adalah metode cetak tradisional yang menggunakan plat dan mesin besar. Cocok untuk cetak massal seperti buku, koran, dan majalah. Biayanya relatif murah per unit jika dicetak dalam jumlah besar.
Percetakan Digital
Lebih fleksibel dan cepat. Cocok untuk cetakan satuan atau volume kecil seperti undangan, brosur, atau kalender. Hasilnya juga cukup tajam dan bisa langsung dicetak dari file digital.
Percetakan Kemasan
Fokus pada pembuatan kemasan produk, mulai dari box makanan, dus kosmetik, hingga bungkus obat. Biasanya melibatkan desain kreatif dan cetak dalam jumlah besar.
Percetakan Stiker dan Label
Digunakan untuk kebutuhan bisnis retail, makanan, dan produk rumahan. Label biasanya berisi informasi produk, barcode, atau logo brand.
Percetakan Merchandise
Mencakup produk-produk seperti mug cetak, bantal foto, tote bag, atau kaos custom. Biasanya melibatkan teknik cetak khusus seperti sublimasi atau transfer paper.
Percetakan Komersial
Jenis percetakan ini melayani kebutuhan promosi bisnis, seperti banner, spanduk, X-banner, roll-up banner, hingga neon box. Lokasinya sering kita jumpai di dekat pusat bisnis atau kampus.
Percetakan, Industri Tradisional yang Tetap Relevan
Meskipun dunia semakin digital, industri percetakan tetap punya tempatnya sendiri. Ada beberapa alasan mengapa percetakan masih eksis dan dibutuhkan:
- Banyak kebutuhan fisik yang tidak bisa digantikan oleh media digital. Misalnya kemasan produk, label harga, atau kartu nama.
- Percetakan mendukung hampir semua sektor industri, mulai dari makanan dan minuman, farmasi, hingga pendidikan.
- UMKM dan brand lokal masih sangat bergantung pada jasa cetak untuk membangun citra merek.
- Teknologi cetak juga terus berkembang, dari sisi kecepatan, resolusi, hingga kemudahan integrasi dengan sistem digital.
Tantangan dan Peluang di Dunia Percetakan
Seperti industri lainnya, dunia percetakan juga menghadapi tantangan, seperti:
- Persaingan harga yang ketat di antara pelaku usaha
- Perubahan pola konsumsi dari cetak fisik ke digital
- Biaya bahan baku yang makin tinggi, terutama kertas dan tinta
- Tuntutan untuk lebih ramah lingkungan dan minim limbah
Namun, di balik tantangan itu, ada peluang besar jika pelaku industri bisa berinovasi, seperti:
- Menawarkan produk cetak personalisasi, seperti kemasan dengan nama pelanggan
- Menyediakan layanan pesan online dan cetak on-demand
- Menyasar segmen pasar seperti UMKM dan e-commerce
- Mengadopsi bahan dan proses produksi ramah lingkungan
Apakah Percetakan Termasuk Ekonomi Kreatif?
Ini menarik. Meskipun secara struktural percetakan masuk industri manufaktur, dalam praktiknya industri ini sangat bersinggungan dengan ekonomi kreatif. Terutama saat hasil cetaknya melibatkan elemen desain, storytelling, atau visual branding.
Contohnya, ketika mencetak kemasan makanan dengan desain artistik, atau membuat katalog promosi dengan tata letak profesional, maka hasil cetak itu bukan hanya barang fisik, tapi juga karya kreatif.
Kolaborasi antara percetakan dan desainer grafis juga makin erat, karena pelanggan tidak hanya ingin mencetak, tapi juga ingin tampil beda.
Bagaimana Prospek Usaha Percetakan ke Depan?
Banyak yang ragu untuk masuk ke bisnis percetakan karena takut kalah saing atau tidak relevan lagi. Padahal, jika melihat tren ke depan, justru ada banyak peluang baru. Beberapa arah perkembangan yang bisa dimanfaatkan antara lain:
- Percetakan berbasis platform digital, di mana pelanggan bisa pesan langsung lewat aplikasi atau situs web
- Produk cetak eksklusif seperti undangan pernikahan premium atau packaging edisi terbatas
- Percetakan untuk produk ramah lingkungan seperti kertas daur ulang dan tinta berbasis air
- Kolaborasi dengan usaha kreatif lain seperti ilustrator, fotografer, atau pelaku craft
Contoh Usaha Percetakan yang Ada di Sekitar Kita
Berikut beberapa contoh usaha percetakan yang banyak dijalankan, baik secara rumahan maupun profesional:
- Percetakan dokumen: layanan print, fotokopi, jilid, laminating
- Percetakan undangan: melayani cetak undangan pernikahan, syukuran, ulang tahun
- Percetakan promosi: banner, stiker, brosur untuk bisnis
- Percetakan produk custom: mug foto, kaos sablon, bantal cetak
- Percetakan kemasan: dus makanan, label produk, kantong kertas
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Percetakan termasuk sektor apa?
Secara resmi, percetakan termasuk dalam sektor industri pengolahan (manufaktur) menurut klasifikasi KBLI.
Apakah percetakan bisa dianggap bagian dari industri kreatif?
Bisa, tergantung pada pendekatan usahanya. Jika banyak melibatkan desain dan elemen visual kreatif, maka ia bisa masuk dalam irisan ekonomi kreatif.
Bisnis percetakan masih menguntungkan atau tidak?
Masih, terutama jika bisa menyesuaikan diri dengan tren dan teknologi baru, seperti cetak custom, layanan online, dan produk cetak eksklusif.
Apa perbedaan percetakan offset dan digital?
Offset cocok untuk volume besar dan biaya lebih murah per unit. Digital lebih cepat dan fleksibel untuk volume kecil atau satuan.
Apakah industri percetakan bisa ramah lingkungan?
Bisa. Beberapa cara untuk membuat usaha percetakan lebih hijau antara lain menggunakan bahan daur ulang, tinta berbasis air, dan mengurangi limbah produksi.
Kesimpulan
Jadi, kembali ke pertanyaan utama: percetakan termasuk industri apa?
Jawabannya adalah industri pengolahan atau manufaktur ringan. Namun, perannya tidak hanya sebatas mencetak produk fisik. Percetakan punya kontribusi penting dalam dunia kreatif, pemasaran, hingga personalisasi produk.
Industri ini bukan industri mati. Justru dengan pendekatan yang tepat dan inovatif, jasa percetakan murah bisa berkembang besar, bahkan di tengah dominasi media digital. Kuncinya adalah memahami kebutuhan pasar, memanfaatkan teknologi, dan memberikan nilai tambah lewat desain atau layanan.
Kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk memulai usaha percetakan, sekarang waktu yang tepat untuk belajar, mencoba, dan terus berinovasi.